Yang Istimewa Akan Kalah
Yang Istimewa Akan Kalah dengan Yang Ber"uang"
Ketika Seorang Pria Memiliki Perasaan "Cinta" terhadap seorang wanita itu adalah suatu hal yang wajar. Bagi saya pribadi, Cinta itu Ibarat Balsem, bau yang ditimbulkannya pasti sangat menyengat. Atau seperti Permen karet, meskipun manisnya telah pergi, ampasnya masih bisa kita kunyah sesekali kita bisa membuat mainan kecil yang nantinya dipamerkan ke teman-teman atau sekedar membuat usil dengan menempelkan ampas itu ke kaca mobil pribadi. Bisa jadi seperti balonku yang rupa -rupa warnanya, walaupun tinggal empat, masih saja ku pegang erat-erat. begitulah cinta bagiku.
Temanku mungkin bukanlah orang yang istimewa. Namun, di mata beberapa wanita Dia adalah Seorang Pria Yang Banyak Talenta. Lihai jemarinya dalam memetik senar gitar adalah senjata pamungkas ketika Dia sedang ingin bercinta. Baginya, Wanita adalah Kolam renang yang airnya jernih membawa kepuasan tersendiri tatkala dia mulai menyelaminya. membuatnya terbuai, sering kudapati dia sengaja tenggelam dalam pelukan kolam terlalu lama. Ya, kadang juga dia minum air yang bening itu. Dia sungguh menikmatinya.
Siapa yang tahu apa yang akan terjadi. Qodlo dan Qodar itu bukanlah ramalan. Temanku pun akhirnya puas. hatinya yang berenang - renang akhirnya sampai ketepian. cinta lagi -lagi cinta. Dia jatuh cinta pada gadis lugu berparas cantik. anggun dan caranya tersenyum itu loh. bagai Angin Sepoi di Sore Pegunungan Argo Puro Lasem. Dia Jatuh Hati dan Otaknya mulai Benjol. Takdir telah menghampirinya.
Wanita itu Bujang. Hidupnya berkecukupan. menjadi idaman setiap bangsawan. taulah hari ini temanku juga jatuh hati padanya. Sungguh takdir adalah takdir. Dimata Gadis itu, temanku adalah Sosok yang istimewa. dan mendapatkan tempat yang paling istimewa dihatinya. Indahnya dunia ini. Dia melamarnya.
Takdir? Siapa yang tau ?
Wanita Seperti Balonku yang rupa -rupa warnanya. dia meletuskan warna balonnya yang hijau. temanku memegang balonnya yang merah. Mobil Sedan rumah yang megah. yang istimewa menjadi bendera saja.
Ketika Seorang Pria Memiliki Perasaan "Cinta" terhadap seorang wanita itu adalah suatu hal yang wajar. Bagi saya pribadi, Cinta itu Ibarat Balsem, bau yang ditimbulkannya pasti sangat menyengat. Atau seperti Permen karet, meskipun manisnya telah pergi, ampasnya masih bisa kita kunyah sesekali kita bisa membuat mainan kecil yang nantinya dipamerkan ke teman-teman atau sekedar membuat usil dengan menempelkan ampas itu ke kaca mobil pribadi. Bisa jadi seperti balonku yang rupa -rupa warnanya, walaupun tinggal empat, masih saja ku pegang erat-erat. begitulah cinta bagiku.
Temanku mungkin bukanlah orang yang istimewa. Namun, di mata beberapa wanita Dia adalah Seorang Pria Yang Banyak Talenta. Lihai jemarinya dalam memetik senar gitar adalah senjata pamungkas ketika Dia sedang ingin bercinta. Baginya, Wanita adalah Kolam renang yang airnya jernih membawa kepuasan tersendiri tatkala dia mulai menyelaminya. membuatnya terbuai, sering kudapati dia sengaja tenggelam dalam pelukan kolam terlalu lama. Ya, kadang juga dia minum air yang bening itu. Dia sungguh menikmatinya.
Siapa yang tahu apa yang akan terjadi. Qodlo dan Qodar itu bukanlah ramalan. Temanku pun akhirnya puas. hatinya yang berenang - renang akhirnya sampai ketepian. cinta lagi -lagi cinta. Dia jatuh cinta pada gadis lugu berparas cantik. anggun dan caranya tersenyum itu loh. bagai Angin Sepoi di Sore Pegunungan Argo Puro Lasem. Dia Jatuh Hati dan Otaknya mulai Benjol. Takdir telah menghampirinya.
Wanita itu Bujang. Hidupnya berkecukupan. menjadi idaman setiap bangsawan. taulah hari ini temanku juga jatuh hati padanya. Sungguh takdir adalah takdir. Dimata Gadis itu, temanku adalah Sosok yang istimewa. dan mendapatkan tempat yang paling istimewa dihatinya. Indahnya dunia ini. Dia melamarnya.
Takdir? Siapa yang tau ?
Wanita Seperti Balonku yang rupa -rupa warnanya. dia meletuskan warna balonnya yang hijau. temanku memegang balonnya yang merah. Mobil Sedan rumah yang megah. yang istimewa menjadi bendera saja.
